Suamiku
seorang sales yang hampir dua hari sekali pasti keluar kota, bahkan
kadang satu minggu di luar kota, karena rasa kasihannyaterhadapku, maka
dia berniat untuk menyekat rumahku untuk membuka tempat kostagar aku
tidak merasa sendirian di rumah.Mula-mula empat kamar tersebut
kamikost-kan untuk cewek-cewek, ada yang mahasiswa ada pula yang
karyawati. Akusangat senang ada teman untuk ngobrol-ngobrol. Setiap
suamiku pulang dari luarkota, pasti dibawakan oleh-oleh agar mereka
tetap senang tinggal di rumah kami.Tetapi lama-kelamaan aku merasa makin
tambah bising, setiap hari ada yang apelsampai larut malam, apalagi
malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku semakiniri pada mereka untuk
kumpul bersama-sama satu keluarga. Begitu suamiku datangdari luar kota,
aku menceritakan hal-hal yang tiap hari kualami, akhirnya kitaputuskan
untuk membubarkan tempat kost tersebut dengan alasan rumah mau kitajual.
Akhirnya mereka pun pada pamitan pindah kost.Bulan berikutnya
kitasepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu kamar langsung
satu tahunkhusus karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu
orang jadi tidakterlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang
malam. Apalagi lokasirumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga
pada cuek. Satu kamar diisiseorang bule berbadan gede, putih dan cakep.
Untuk ukuran harga kamar kami langsungdikontan dua tahun dan ditambah
biaya perawatan karena dia juga sering pulangmalam.Suatu hari suamiku
datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotolminuman impor dan obat
penambah rangsangan untuk suami istri.Suamiku bertanya,"Lho kok
sepi-sepi aja, pada ke mana.""Semua pada pulang karenaliburan nasional,
tapi yang bule nggak, karena perusahaannya ada sedikit lemburuntuk
mengejar target", balasku mesra.Kemudian suamiku mengambilminumannya dan
cerita-cerita santai di ruang tamu, "Nich sekali-kali kitareuni seperti
di diskotik", kata suamiku, "Aku juga membawa obat kuatdan perangsang
untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya.."Sambilsedikit senyum,
kujawab, "Kangen ya.. emang cuman kamu yangkangen.."Lalu kamipun
bercanda sambil nonton film porno."Nich minumdulu obatnya biar nanti
seru.." kata suamiku.Lalu kuminum dua butir,suamiku minum empat
butir."Lho kok empat sih.. nanti over lho",kataku manja."Ach.. biar
cepat reaksinya", balas suamiku sambil tertawakecil.Satu jam berlangsung
ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nontonfilm porno, kurasakan
obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan bajuputih tanpa BH dan
CD. Kita berdua duduk di sofa sambil kaki kita diletakkan diatas meja.
Kulihat suamiku mulai terangsang, dia mulai memegang lututku lalumeraba
naik ke pahaku yang mulus, putih dan seksi. Buah dadaku yang masihmontok
dengan putingnya yang masih kecil dan merah diraihnya dan
diremasnyadengan mesra, sambil menciumiku dengan lembut, perlahan-lahan
suamiku membuka kancingbajuku satu persatu dan beberapa detik kemudian
terbukalah semua pelapistubuhku."Auh.." erangku, kuraba batang kemaluan
suamiku lalukumainkan dengan lidah, kukulum semuanya, semakin tegang dan
besar. Dia punlalu menjilat klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit
kecil hingga aku tambahterangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat
yang kuminum tadi. Liangkewanitaanku mulai basah, dan sudah tidak kuat
aku menahannya. "Ach.. Masmasukin yuk.. cepat Mas.. udah pingin nich.."
sambil mencari posisi yangtepat aku memasukkan batang kemaluannya
pelan-pelan dan, "Blesss..",batang kemaluan suamiku masuk seakan
membongkar liang surgaku. "Ach..terus Mas.. aku kangen sekali..", dengan
penuh gairah entah kenapatiba-tiba aku seperti orang kesurupan, seperti
kuda liar, mutar sana mutarsini. Begitu pula suamiku semakin cepat
gesekannya. Kakiku diangkatnya ke atasdan dikangkangkan
lebar-lebar.Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan inginsekali
diperkosa beberapa orang, seakan-akan semua lubang yang aku punya
inginsekali dimasuki batang kemaluan orang lain. Seperti orang gila,
goyang sana,goyang sini sambil membayangkan macam-macam. Ini berlangsung
lama sekali dankita bertahan seakan-akan tidak bisa keluar air mani.
Sampai perih tapi asiksekali. Sampai akhirnya aku keluar terlebih
dahulu, "Ach.. Mas aku keluarya... udah nggak tahan nich.. aduh.. aduh..
adu..h.. keluar tiga kaliMas",, desahku mesra. "Aku juga ya.. ntar kamu
agak pelan goyangnya..ach.. aduh.. keluar nich.." Mani kental yang
hangat banyak sekali masuk kedalam liang kenikmatanku. Dan kini kita
berada dalam posisi terbalik, aku yangdi atas tapi masih bersatu dalam
dekapan.Kucabut liang kewanitaanku dari batangkemaluan suamiku terus
kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot semuamani yang ada
di liang kewanitaanku sampai tetes terakhir. Kemudian kita
salingberpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap di
karpet ruangtamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas sofa
panjang dengankaki telentang, bahkan film porno pun lupa dimatikan tapi
semuanya terkuncisepertinya aman.Ketika subuh aku terbangun dan kaget,
posisiku bugil tanpasehelai benang pun tetapi aku telah pindah di kamar
dalam, tetapi suamiku masihdi ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan
kupakai celana pendek dan kubangunkansuamiku. Akhirnya kami mandi berdua
di kamar mandi dalam. Jam delapan pagi sayabuatkan sarapan dan makan
pagi bersama, ngobrol sebentar tentang permainan seksyang telah kami
lakukan tadi malam. Tapi aku tidak bertanya tentang kepindahanposisi
tidurku di dalam kamar, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok akubisa
pindah ke dalam sendirian.Sesudah itu suamiku mengajakku
mengulangipermaina seks seperti semalam, mungkin pengaruh obatnya belum
juga hilang. Akupun disuruhnya minum lagi tapi aku cuma mau minum satu
kapsul saja. Belum jugaterasa obat yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku
datang menghampiri karena adatugas mendadak ke luar kota yang tidak
bisa ditunda. Yah.. dengan terpaksasuamiku pergi lagi dengan sebuah
pesan kalau obatnya sudah bereaksi kamu harustidur, dan aku pun
menjawabnya dengan ramah dan dengan perasaan sayang. Makapergilah
suamiku dengan perasaan puas setelah bercinta semalaman.Dengan
dasterputih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan kamar-kamar
kost akubersihkan. Tapi kaget sekali waktu membersihkan kamar terakhir
kost-ku yangbersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata si bule itu
tidur pulas tanpabusana sedikit pun sehingga kelihatan sekali batang
kemaluan si bule yangsebesar tanganku. Tapi aku harus mengambil sprei
dan sarung bantal yangtergeletak kotor yang akan kucuci.Dengan sangat
perlahan aku mengambil cuciandi dekat si bule sambil melihat batang
kemaluan yang belum pernah kulihatsecara dekat. Ternyata benar seperti
di film-film porno bahwa batang kemaluanbule memang besar dan panjang.
Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan,aku mengambil cucian
itu.Tiba-tiba si bule itu bangun dan terkejut seketikaketika melihat aku
ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harusberkata
apa."Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor", katakudengan
sedikit gugup."Suamimu sudah berangkat lagi?" jawabnya denganpelan dan
pasti. Dengan pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan
kujawab,"Kenapa?".Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian
vitalnya,si bule itu berkata, "Sebelumnya aku minta maaf karena tadi
malam akusangat lancang. Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu
tidur telanjang dikarpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di
sofa ruang tamu, dengansangat penuh nafsu aku telah melihat liang
kewanitaanmu yang kecil dan merahmuda, maka aku langsung memindahkan
kamu ke kamar, tapi tiba-tiba timbulgairahku untuk mencoba kamu.
Mula-mula aku hanya menjilati liang kewanitaanmuyang penuh sperma kering
dengan bau khas sperma lelaki. Akhirnya batangkemaluanku terasa tegang
sekali dan nafsuku memuncak, maka dengan beraninya akumeniduri
kamu."Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yangsalah
memang diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan
dalambenakku kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa
liangkewanitaanku terasa agak sakit"Trus saya.. kamu apain",
tanyakudengan sedikit penasaran"Kutidurin kamu dengan penuh nafsu,
sampai maniyang keluar pertama kutumpahkan di perut kamu, dan
kutancapkan lagi batangankuke liang kewanitaanmu sampai kira-kira
setengah jam keluar lagi dan kukeluarkandi dalam liang kewanitaanmu",
jawab si bule."Oic.. bahaya nich, ntarkalo hamil gimana nich", tanyaku
cemas."Ya.. nggak pa-pa dong",jawab si bule sambil menggandengku,
mendekapku dan menciumku.Kemudiandipeluknya tubuhku dalam pangkuannya
sehingga sangat terasa batang kemaluannyayang besar menempel di liang
kewanitaanku. "Ach.. jangan dong.. aku masihcapek semalaman", kataku
tapi tetap saja dia meneruskan niatnya, akuditidurkan di pinggir
kasurnya dan diangkat kakiku hingga terlihat liangkewanitaanku yang
mungil, dan dia pun mulai manjilati liang kewanitaanku denganpenuh
gairah. Aku pun sudah mulai bernafsu karena pengaruh obat yang telah
akuminum sewaktu ada suamiku."Auh.. Jhon.. good.. teruskan Jhon..
auh".Satu buah jari terasa dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk,
goyang kanangoyang kiri, terus jadi dua jari yang masuk, ditarik,
didorong di liang kewanitaanku.Akhirnya basah juga aku, karena masih
penasaran Jhon memasukkan tiga jari keliang kewanitaanku sedangkan
jari-jari tangan kirinya membantu membuka bibirsurgaku. Dengan nafsunya
jari ke empatnya dimasukkan pula, aku mengeliat enak.Diputar-putar
hingga bibir kewanitaanku menjadi lebar dan licin. Nafsukumemuncak
sewaktu jari terakhir dimasukkan pula."Aduh.. sakit Jhon.. janganJhon..
ntar sobek.. Jhon.. jangan Jhon", desahku sambil mengeliat danmenolak
perbuatannya, aku berusaha berdiri tapi tidak bisa karena tangankirinya
memegangi kaki kiriku. Dan akhirnya, "Blesss.." masuk semuasatu telapak
tangan kanan Jhon ke dalam liang kewanitaanku, aku menjerit kerastapi
Jhon tidak memperdulikan jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku
yangmontok hingga rasa sakitnya hilang. Akhirnya si bule itu tambah
menggila,didorong, tarik, digoyang kanan kiri dengan jari-jarinya
menggelitikdaging-daging di dalamnya, dia memutar posisi jadi enam
sembilan, dia menyumbatmulutku dengan batang kemaluannya hingga aku
mendapatkan kenikmatan yang selamaini sangat kuharapkan."Auch.. Jhon
punyamu terlalu panjang hingga masuk ditenggorokanku.. pelan-pelan aja",
ucapku tapi dia masih bernafsu.Tangannya masih memainkan liang
kewanitaanku, jari-jarinya mengelitik di dalamnyahingga rasanya geli,
enak dan agak sakit karena bulu-bulu tangannyamenggesek-gesek bibir
kewanitaanku yang lembut. Ini berlangsung lama sampaiakhirnya aku
keluar."Jhon.. aku nggak tahan.. auch.. aouh.. aku keluarJhon auch,
aug.. keluar lagi Jhon.." desahku nikmat menahan orgasme
yangkurasakan."Aku juga mau keluar.. auh.." balasnya
sambilmendesah.Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang kewanitaanku
dan diamemutar berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum
kemaluannyayang besar. Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di
depan pintu kamarternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak
jadi pergi dan melihatperistiwa itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa,
kupikir sudah ketahuan, telanjurbasah, aku takut kalau aku berhenti lalu
si bule tahu dan akhirnya bertengkar,tapi aku pura-pura tidak ada
sesuatu hal pun, si bule tetap kukulum sambilmelirik suamiku, takut
kalau dia marah.Tapi ternyata malah suamiku melepascelana dan mendekati
kami berdua yang sudah tengang sekali, mungkin sudahmenyaksikan kejadian
ini sejak tadi. Dan akhirnya si bule kaget sekali,wajahnya pucat dan
kelihatan grogi, lalu melepas alat vitalnya dari mulutku danagak mudur
sedikit. Tapi suamiku berkata, "Terusin aja nggak pa-pa kok,aku sayang
sama istriku.. kalau istriku suka begini.. ya terpaksa aku jugasuka..
ayo kita main bareng". Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dantanpa
rasa takut sedikit pun akhirnya si bule disuruh tidur telentang,
akutidur di atas tubuh si bule, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di
anusku,yang sama sekali belum pernah kulakukan. Dengan penuh nafsu
suamiku langsungmemasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku. Karena
kesulitan akhirnya diamenarik sedikit tubuhku hingga batang kemaluan si
bule yang sudah masuk keliang kewanitaanku terlepas, suamiku buru-buru
memasukkan batang kemaluannya keliang kewanitaanku yang sudah basah, di
goyang beberapa kali akhirnya ikutbasah, dan dicopot lagi dan dimasukkan
ke anusku dan.. "Blesss..",batang kemaluan suamiku menembus mulus
anusku. "Aduh.. pelan-palanMas..", seruku.Kira-kira hampir setengah jam
posisi seperti iniberlangsung dan akhirnya suamiku keluar duluan,
duburku terasa hangat kenacairan mani suamiku, dia menggerang keenakan
sambil tergeletak melihatku masihmenempel ketat di atas tubuh si bule.
Akhirnya si bule pun pindah atas danmemompaku lebih cepat dan aku pun
mengerang keenakan dan sedikit sakit karenamentok, kupegang batang
kemaluan si bule yang keluar masuk liang kewanitaanku,ternyata masih ada
sisa sedikit yang tidak dapat masuk ke liang senggamaku.Suamiku pun
ikut tercengang melihat batang kemaluan si bule yang besar, merahdan
panjang. Aku pun terus mengerang keasyikan, "Auh.. auh.. terus
Jhon..auh, keluarin ya Jhon.."Akhirnya si bule pun keluar, "Auch..
keluar nich.."ucapnya sambil menarik batang kemaluannya dari liang
kewanitaanku dandimasukkan ke mulutku dan menyembur juga lahar kental
yang panas, kutelansedikit demi sedikit mani asin orang bule. Suamiku
pun ikut menciumku dengansedikit menjilat mani orang asing itu. Kedua
lelaki itu akhirnya tersenyumkecil lalu pergi mandi dan tidur siang
dengan puas.
0 comments:
Post a Comment